blog ini sebagai media pemasaran kain tenun ikat dan kain air brush dg menggunakan alat tenun bukan mesin dan tenun mesin yg memiliki pola / desain khas Bali
Rabu, 24 November 2010
Senin, 22 November 2010
Proses Pembuatan Tenun Ikat
I. PROSES IKAT PADA PAKAN
1. Pengelosan:
Ø Penggulungan benang ke dalam kones/ kelosan untuk mempermudah di dalam proses pemidangan.
§ Siapkan benang 1 pak (5 kg), lakukan pengkelosan menjadi 30 kones
2. Pemidangan:
Ø Benang yang sudah dikelos (30 kones) dimasukan ke dalam rak benang, kemudian ditata ke dalam penamplik/ pemidangan untuk menghitung jumlah putaran/ tumpukkan dengan tujuan untuk menentukan besar kecilnya motif yang kita inginkan (yang biasa dipakai di Bali putaran/tumpukan 2 (dua) dan 5 (lima) )
3. Pengikatan:
Ø Proses pengikatan menggunakan tali rapia sesuai dengan motif yang telah di tentukan / menyesuaikan dengan pesanan.
4. Pencelupan Untuk Lungsi Dan Pakan :
Setelah proses pengkelosan/ pengikatan selesai, di lakukan proses pencelupan untuk warna dasar / sesuaikan dengan persyaratan pelanggan.
§ Benang yang akan dicelup direbus terlebih dahulu selama 30 menit agar penyerapan warna merata.
§ Siapkan campuran pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan dengan takaran yang sesuai.
5. Penganihan (Untuk Lungsi) :
Ø Lakukan proses pemindahan benang dari kelosan ke dalam suatu alat yang di sebut molen dengan tujuan perhitungan benang sesuai dengan panjang atau lebarnya kain yang akan kita produksi (seperti yang lazim adalah 3600 helai benang).
6. Pencoletan Untuk Pakan :
Ø Apabila benang yang sudah di celup dasar sudah kering, lalu ikatan di buka terlebih dahulu, kemudian dilakukan pencoletan / pengisian warna (disesuaikan dengan warna yang diinginkan / motif yang di tentukan ). Setelah semua terisi warna lalu di jemur sampai kering.
7. Pengobatan / Fixasi :
Ø Sesudah kering, Siapkan baskom dan air bersih sebanyak 2 liter, masukkan pixanol 150 gr, aduk sampai larut. Masukkan benang hasil coletan yang sudah kering kedalam baskom, rendam selama 5 menit sambil diaduk, ngkat benang, cuci dengan air bersih, jemur sampai kering.
8. Pengginciran :
Ø Benang yang sudah kering tadi di tata dengan cara menggulung ke dalam suatu alat pengginciran, tujuannya untuk mempermudah dalam tahap pemaletan.
SUMBER : UD PUTRI AYU
Langganan:
Postingan (Atom)